Monday, November 16, 2015

Takhayul Dan Dogma



Takhayul Dan Dogma
Orang mengejek takhayul orang lain,sementara memuji takhayulnya sendiri.

Semua penyakit ada obatnya,tetapi tidak untuk takhayul.Dan jika karena satu dan lain hal,takhayul mengkristal menjadi agama,hal ini dengan mudah menjadi penyakit yang nyaris tidak dapat disembuhkan.Dalam praktik fungsi agama tertentu,bahkan oarang terpelajar saat ini melupakan martabat manusia mereka untuk menerima kepercayaan takhayul yang paling tak masuk akal.
Kepercayaan dan ritual takhayul diserap untuk menghiasi agama guna menarik orang banyak.Tetapi setelah suatu waktu,”tumbuhan menjalar” yang direncanakan untuk menghiasi kuil  itu pada mulanya,tumbuh liar dan menutupi kuil itu,hasilnya adalah latar dan kepercayaan takhayul menjadi dominan-tumbuhan menjalar memudarkan kuil itu.
Seperti takhayul,kepercayaan dogmatik juga menggoyahkan pertumbuhan agama yang sehat.Kepercayaan dogmatik dan intoleransi bergandengan.Yang satu mengigatkan padaabad pertengahan di eropa dengan menyelidikan tanpa kewelasan,pembunuhan,kekerasan,kekejian,penyiksaan, dan pembakaran makluk tak bersalah.Yang satu juga mengigatkan pada peperangan barbar dan kejam.Semua kejadian ini dirangsang oleh kepercayaan dogmatik terhadap pemimpin agama dan intoleransi yang ssihasilkanya.
Sebelum pengembangan ilmu pengetahuan,orang banyak memiliki kepercayaan takhayul.Sebagai contoh,banyak orang percaya bahwa gerhana matahari dan bulan mendatangkan nasib malang dan wabah.Saat ini kita tahu bahwa kepercayaan semacam itu tidak benar.Lagi-lagi beberapa agamawan jahat mendorong orang untuk percaya terhadap takhayul agar mereka dapat menggunakan para pengikutnya untuk keuntungan mereka sendiri.Jika orang telah benar-benar memurnikan batin mereka dari ketakhayulan,mereka akan melihat semesta sebagaimana adanya dan mereka tidak akan menderita karena Takhayul dan Dogmatisme.Inilah “keselamatan” yang dicita-citakan umat buddha.
Sangat sulit memecahkan perasaan emosional yang melekat pada kepercayaan takhayul dan dogmatik.Bahkan cahaya pengetahuan sering tidak cukup kuat untuk menyebabkan kita meninggalkan kesalahpahaman itu.

 Sebagai contoh,kita telah memerhatikan selama beberapa generasi bahwa bumi mengelilingi maahari:tetapi secara naluriah kita tetap menganut bahwa matahari terbit,bergerak melintasi langit,dan terbenam pada sore hari .Karena kita melihat bumi diam,kita masih harus membuat lompatan intlektual untuk membayangkan bahwa kita,pada kenyataanya,meluncur dengan kecepatan tinggi mengelilingi matahari.
Kita harus mengerti bahwa bahaya dogmatisme dan takhayul bergandengan tangan dengan agama.Telah tiba waktunya bagi orang bijak untuk memisahkan agama dari dogmatisme dan takhayul.Jika tidak,nama baik agama akan tercemar dan jumlah orang yang tak percaya akn bertambah,seperti yang telah terjadi.

No comments:

Post a Comment